Saturday, May 4, 2013

TUGAS FILSAFAT ILMU



BELAJAR “SESUATU” DARI YANG BELUM TAHU MENJADI TAHU


Filsafat berarti penjelasan, merefleksikan diri. Tujuan belajar filsafat adalah agar santun dalam ruang dan waktu. Filsafat ilmu merupakan sesuatu ilmu yang baru bagi saya, awalnya belajar filsafat ilmu memang membingungkan, karena belum tahu, susah memahami dan malas membaca. Setelah mulai membaca…membaca dan membaca perlahan-lahan sedikit demi sedikit mulai mengerti, terbuka pikiran untuk memahami.
Diawali dengan mengetahui obyek filsafat  yaitu:
1.    Yang ada dan
2.    Yang mungkin ada
Yang ada itu sesuatu yang ada dalam pikiran kita dan kita sudah mengetahui. Misalnya, Desy dan Maharani bersahabat, kemudian Maharani bercerita tentang nama Ayah dan Ibunya. Awalnya Desy tahu bahwa Maharani mempunyai orang tua, tapi belum tahu namanya. Setelah Maharani memberitahu, maka Desy menjadi tahu nama ayah dan ibunya maharani. Sedangkan yang mungkin ada itu sesuatu yang ada dalam pikiran kita tapi kita belum mengetahuinya bahwa itu ada. Misalnya: dalam persahabatan Desy dan Maharani tanpa keduanya memberi tahu nama orang tuanya, maka tidak akan tahu siapa nama orang tuanya, walaupun mereka tahu keduanya mempunyai orang tua. Yang ada dan yang mungkin ada dalam filsafat ilmu dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Ada dibagi lagi menjadi ada (ada), mengada (proses) dan pengada (hasil).  Siswa SD dan SMP tidak mungkin belajar filsafat ilmu seperti yang kita pelajari saat ini karena tidak tepat/tidak sesuai dengan ruang dan waktu. Filsafat ilmu bisa dipelajari kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun. Tingkatan-tingkatan dalam mempelajari filsafat ilmu ditunjukkan dalam gambar berikut ini:


      

Kita juga mengenal tiga pilar dalam filsafat yaitu Hakekat, Metode dan Nilai (value). Dalam ketiga pilar tersebut dapat kita jabarkan lagi Hakekat ilmunya (Ontologi) yang berarti ilmu tentang yang ada, baik secara jasmani maupun secara rohani dalam landasan tertentu (metafisika), sumber-sumber ilmunya dan pembenarannya (epistemology) dan manfaat  atau kebaikan ilmu tersebut (aksiologi).  Paul Ernest menyatakan tentang dasar pendidikan matematika suatu pembenaran mendapatkan status dan dasar bagi pendidikan matematika dalam hal ontologinya, epistemologi dan aksiologi atau kombinasi antara ketiganya.  Ontologi, epistemology dan aksiologi memang saling berkaitan bersifat tetap dan berubah. Setiap fenomena itu bersifat tetap (Herakleitos) dan berubah (Parmenides),  Pemikiran Herakleitos yang paling terkenal adalah mengenai perubahan-perubahan di alam semesta. Menurut Herakleitos, tidak ada satu pun hal di alam semesta yang bersifat tetap atau permanen. Tidak ada sesuatu yang betul-betul ada, semuanya berada di dalam proses menjadi. Ia terkenal dengan ucapannya panta rhei kai uden menei yang berarti, "semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap”. Sedangkan Parmenides mempunyai pemikiran filsafat yang bertentangan dengan Herakleitos sebab ia berpendapat bahwa segala sesuatu "yang ada" tidak berubah. "yang ada" itu bersifat meliputi segala sesuatu, tidak bergerak, tidak berubah, dan tidak terhancurkan. Dengan kata lain "yang ada" itu juga tidak tergoyahkan dan kebenaran yang tidak dapat disangkal.
Sekarang kita akan membahas tentang apa hubungan antara filsafat ilmu dengan matematika. Kita sudah mengetahui bahwa Filsafat itu adalah refleksi. Maka filsafat pendidikan matematika adalah refleksi terhadap pendidikan matematika, meliputi refleksi terhadap semua yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika. Padahal pendidikan matematika itu meliputi guru, matematika, murid, ruang, kegiatan, alat dst..banyak sekali. Padahal guru itu mempunyai sifat yang banyak sekali. Jadi ada banyak sekali yang perlu direfleksikan. Maka dalam filsafat pendidikan matematika, tantangannya adalah bagaimana kita bisa memperbincangkan semua obyek-obyeknya. Sensitivitas terhadap pendidikan matematika itu merupakan modal dasar bagi kita agar mampu merefleksikannya. Setiap pengetahuan pasti ada obyeknya yaitu konsep. Dalam konsep tersebut terdiri dari wadah (form) dan isi (substansi). Jika ada bentuknya pasti ada isinya, demikia juga sebaliknya. Ada wadahnya tidak ada isinya maka bukan pengetahuan, juga sebaliknya.  Berawal dengan adanya pengetahuan maka ada filsafat. Dalam berfilsafat ini kita diajari sopan santun sesuai dengan ruang dan waktu. Filsafat ilmu dan Matematika berkaitan sangat erat sejak jaman yunani kuno. Selain menjadi sumber inspirasi bagi para fiosof, metode yag digunakan dalam matematika juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Beberapa matematikawan yang juga merupakan filosof, diantaranya Pythagoras, Godel,  Brouwer, Descartes, Bruno, Dedekind dan Hilbert.  Menurut Pythagoras jika menggunakan logika menggunakan rumus ruang dan waktu, yakni  tetap (absolute/tunggal) dan berubah yang merupakan sesuatu yang koheren. Sedangkan kalau  kontradiksi plural relative yakni ada Euclides (geometry aksiomatis) dan non Euclides (Hilbert). Ciri-ciri pendapat dari Hilbert yaitu bersifat formal, aksiomalism, pure mathematics.
Dalam Filsafat Ilmu kita mempelajari banyak sekali aliran filsafat atau faham tentang filsafat, diantaranya sebagai berikut:
a.    Hermeneutika adalah aliran filsafat yang didefinisikan sebagai teori interpretasi dan penafsiran. Makna hermeneutika adalah mengungkapkan sesuatu yang tadinya masih dalam pikiran melalui kata-kata sebagai medium penyampaian, menjelaskan secara rasional sesuatu yag masih samar-samar sehingga maknanya dapat dimengerti dan menerjemahkan bahasa asing ke dalam bahasa lainnya. Kesemuanya terangkum dalam pengertian menafsirkan, interpreting dan understanding.

b.    Fallibilisme adalah prinsip filosofis bahwa manusia bisa salah. Istilah ini diambil dari kata latin abad tengah Fallibilis. Konsep ini sangat penting bagi ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan mencari validitas kebenaran, dengan harapan suatu pengetahuan menjadi seakurat mungkin. Fallibilism menunjukkan bahwa sebuah pengetahuan tidak bisa dipastikan dengan sepasti-pastinya

c.     Vitalisme adalah pandangan bahwa makhluk hidup berbeda dengan benda material mati yang lain karena memiliki suatu zat yang membuat makhluk itu hidup. Suatu kehidupan terletak di luar dunia materi, kehidupan dan materi, tidak bisa saling mengintervensi.  Menurut kaum Vitalis hanya dari sudut fisik dan kimia tidak bisa menjelaskan fungsi hidup, tetapi  menghadirkan suatu konsep energi  yang menyokong suatu kehidupan dan energi ini bisa disamakan dengan keberadaan suatu jiwa .

d.    Fatalisme adalah cara pandang atau paham tentang keyakinan bahwa segala sesuatu pasti terjadi menurut caranya sendiri tanpa memperdulikan usaha kita untuk menghindari atau mencegahnya. Fatalisme berasal dari kata dasar fatal berarti sebuah sikap seseorang dalam menghadapi permasalahan atau hidup yang  dikuasai  oleh nasib dan tidak bisa merubahnya.  Secara etimologi, berasal dari Bahasa Latin  yaitu “fatum” yang berarti takdir. Pemahamannya bahwa hidup manusia sudah ditentukan oleh kekuasaan supranatural, kekuasaan metafisika.

e.    Criticism adalah faham tentang  menilai manfaat dan kesalahan dari sesuatu atau seseorang dalam cara yang kadang negatif kadang-kadang dimengerti. Kritik diarahkan untuk seseorang, kelompok untuk menilai perilaku tertentu, bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung yang bersifat spesifik, rinci atau sangat abstrak dan umum.

f.     Idealism adalah aliran yang mempunyai pemahaman bahwa semua isi dunia itu relatif terhadap pikiran manusia. Apa yang dipikirkan oleh manusia berpengaruh terhadap sekitar.  Satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan seseorang sendiri. Idealism untuk diri pribadi baik, tetapi kadang belum tentu bisa diterima oleh sekitarnya.
       Pada akhirnya marilah kita selalu meningkatkan kualitas diri dengan belajar…belajar dan terus belajar agar Ilmu kita terus bertambah. Semakin tinggi Ilmu yang kita punya dan wawasan semakin luas membuat kita selalu instropeksi diri, rendah hati, selalu berfikir positif, semakin bijak dalam bersikap, bertingkah laku, bertutur kata dan semakin meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Selamat melaksanakan tugas mulia kepada teman-teman guru dimana saja berada, tetap semangat selalu memberikan YANG TERBAIK untuk anak didik. SALAM SUKSES SELALU.



4 comments:

  1. The good summarize of Philosophy course from Prof. Marsigit. Go ahead Mrs. Ocha....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank's for your support and attention Mr. Nur Choi.....keep on the spirit !

      Delete
  2. I thought you ask the whole class about who own a blog so here's the link of mine; http://fadhilapratama.blogspot.com/ THANKS

    ReplyDelete
  3. Ada banyak aliran dalam filsafat dan aliran itu benar adanya bagi tokoh dan pengikutnya pada jamannya. Filsafat adalah pengetahuan. Filsafat adalah memaknai setiap pengetahuan.

    ReplyDelete