Tuesday, June 25, 2013

BERFILSAFAT MERUPAKAN SEBUAH KEJUJURAN HATI

Filsafat itu bersifat intensif dan ekstensif, seringkali susah untuk memahami, mengerti maupun mengimplementasikannya. Bagaimana cara mempelajari filsafat ilmu yang benar? Dengan membaca…membaca dan membaca…setelah membaca membuat kita berfikir dan mengetahui. Setelah mengetahui yang ada dan yang mungkin ada kemudian bisa mengada dan sebagai pengada. Tujuan berfilsafat adalah agar dapat sopan, santun, beretika baik  dalam bersikap, tingkah laku maupun bertutur kata. Dengan berfilsafat berarti kita dapat mengatur keseimbangan dalam diri pribadi. dalam kehidupan, dapat  mencerdaskan serta dapat berolah pikir lebih tertata, bermakna. Metode filsafat ilmu  adalah  Hermeneutika yaitu menterjemahkan dan diterjemahkan, mengungkapkan sesuatu yang tadinya masih dalam pikiran melalui kata-kata sebagai medium penyampaian, menjelaskan secara rasional sesuatu yag masih samar-samar sehingga maknanya dapat dimengerti dan menerjemahkan bahasa asing ke dalam bahasa lainnya. Kesemuanya terangkum dalam pengertian menafsirkan, interpreting dan understanding. Mempelajari filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan tiga pilar dalam filsafat yaitu Hakekat, Metode dan Nilai (value) yang dapat kita uraikan sebagai berikut :
1.   Ontologi, yang berarti belajar tentang hakekat  ilmu  yang ada,  baik secara jasmani maupun secara rohani. Dalam aspek Ontologi diperlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan-pernyataan dalam sebuah  ilmu. Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan Metafisika.
2.     Epistemologi, yang berarti belajar tentang metode , tata cara, sumber dan pembenarannya. Epistemologi membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut.  Beberapa logika dalam epistemologi: analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.
3.    Aksiologi, yang berarti belajar tentang manfaat atau kegunaan dari ilmu yang diperoleh, nilai-nilai         kebaikan yang sangat berharga dan didambakan setiap insan.
Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah dalam kehidupan, diantaranya: apa itu hidup dan kematian;  bagaiman manusia dapat memanfaatkan alam semesta dengan baik, bagaimana perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia; apakah informasi yang diterima itu valid;  bagaimana suatu konsep maupun pernyataan dapat dikatakan ilmiah;  serta bagaimana implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat juga terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. Apabila tidak dapat menjelaskan, terhenti dan  diam akan termakan oleh mitos jadi harus dijelaskan agar menjadi pengetahuan dan berguna bagi banyak orang. Manfaat filsafat dalam kehidupan diantaranya  sebagai dasar dalam bertindak, mengambil keputusan agar tidak terjadi salah paham dan konflik. Selain itu juga untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah sesuai perkembangannya.
Memikirkan bagaimana filsafat terkait dengan spiritualitas, dapat dihubungkan dengan kehidupan pada masa sekarang ini yaitu kehidupan kontemporer atau postmodern. Yang dimaksud spiritualitas adalah jika kita keluar dari institusi tertentu, maka spiritual itu akan berfisat umum. Kadang-kadang kita meletakkan spiritualitas sejalan dengan dunia timur, karena dalam penerapan sehari-hari dunia timur masih kuat penerapannya. Pengalaman Prof. Marsigit di Medan tentang satu konsep Bufer untuk menyembadani pergaulan antara dunia Islam dengan dunia timur. Misalnya apabila mau mengirim email di attachment, nah proses mengumpulkan informasi, proses kemudian di kirim data yang akan dikirim itu merupakan proses buffer. Pergaulan dunia barat dan dunia timur tidak imbang. Dunia selatan mengalami dikotomi penelitian juga kehidupan seluas-luasnya. Dikotomi dalam berfilsafat sangat mudah diterangkan, misalnya antara logos dan mitos. Yang dianggap banyak mitosnya adalah spiritual, maka kalau dibandingkan antara spiritual sebagai thesis maka anti thesisnya bisa material, bisa humanism artinya yang mempunyai pusat-pusat selain Tuhan. Dalam Wikipedia dijabarkan humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu. Humanisme modern dibagi kepada dua aliran. Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas. Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat manusia. Humanisme sekular mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Humanisme sekular juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama setempat.
Dikotomi dalam berfilsafat lainnya yaitu dunia fatalism melawan dunia Vitalism, jangan diambil sesederhana hanya karena memudahkan komunikasi. Melainkan fatalism disini berarti  cara pandang atau paham tentang keyakinan bahwa segala sesuatu pasti terjadi menurut caranya sendiri tanpa memperdulikan usaha kita untuk menghindari atau mencegahnya. Fatalisme berasal dari kata dasar fatal berarti sebuah sikap seseorang dalam menghadapi permasalahan atau hidup yang  dikuasai  oleh nasib dan tidak bisa merubahnya.  Secara etimologi, berasal dari Bahasa Latin  yaitu “fatum” yang berarti takdir.  Pemahamannya bahwa hidup manusia sudah ditentukan oleh kekuasaan supranatural, kekuasaan metafisika. Sedangkan Vitalisme sendiri merupakan pandangan bahwa makhluk hidup berbeda dengan benda material mati yang lain karena memiliki suatu zat yang membuat makhluk itu hidup. Suatu kehidupan terletak di luar dunia materi, kehidupan dan materi, tidak bisa saling mengintervensi.  Menurut kaum Vitalis hanya dari sudut fisik dan kimia tidak bisa menjelaskan fungsi hidup, tetapi  menghadirkan suatu konsep energi  yang menyokong suatu kehidupan dan energi ini bisa disamakan dengan keberadaan suatu jiwa.
Dalam spiritualitas dapat juga diwakili antara bumi dan langit, antara kiri dan kanan, antara otak kiri dan otak kanan, antara keburukan dan kebaikan, antara neraka dan surga. Dalam setiap hal kita mengalami dikotomi, antara wadah dan isi, antara formal dengan normative. Banyak sekali pemikiran-pemikiran yang mengalami dilematis. Antara ujian nasional dan ujian sekolah, kalau kita lihat dari sisi pemikiran-pemikiran spiritualitas, maka sumber-sumber dari pemikiran spiritualitas adalah ketauhidan. Berbasis kepada kitab-kitab suci. Jika kita bergeser dari kaca mata filsafatnya, maka pemikiran-pemikiran teologi spiritual  itu dianggap sebagai final kebenarannya. Sedangkan pemikiran-pemikiran filsafat sebagai kebenaran terbuka. Maka kita menemukan dikotomi baru yang terbuka dan final, antara relative dan absolut, antara plural dan tunggal, antara korupsi dan do’a. Fenomena tersebut merambah di daerah-daerah, kampung-kampung bahkan di pelosok tanah air. Contohnya dapat dilihat di televisi bahwa maraknya money politik dalam pemilihan lurah, pemilihan bupati, pemilihan walikota bahkan dalam pemilihan wakil rakyat di pusat. Disisi lain ada yang memilih juga di dunia form, yaitu dunia yang kokoh tidak termakan oleh pemikiran-pemikiran yang kurang baik. Biasanya yang termasuk faham dunia form dijauhi sekelilingnya atau di kucilkan, karena termasuk golongan yang minoritas. Padahal yang minoritas disini yang benar, punya pendirian tidak ikut-ikutan mencari aman seperti yang lainnya. Nah kita dapat berfikir tentang suatu kebenaran yang sebenarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dikelilingi banyak malaikat dan syetan-syetan yang selalu menggoda manusia. Secara filsafat ada yang disebut dengan dajjal, yaitu system yang tidak dikehendaki. Para spiritualpun sudah mulai tergoda godaan duniawiyah, bergelut dengan situasi dan kondisi yang ada. Sebenarnya koruptor itu produk pergaulan yang mewabah di masyarakat. Segala sesuatu yang mengajak kejahatan tanpa disadari manusia banyak yang mengikuti berarti itulah bisikan syetan yag selalu merayu manusia, sedangkan kalau diajak ke jalan kebaikan banyak sangat susah, karena bekal spiritualnya masuia sangat kurang. Kadang manusia dalam melakukan sesuatu dihinggapi rasa keragu-raguan (Scepticism), dimana pikiran kita tidak dapat menentukan dengan suatu kepastian tentang suatu kebenaran. Jika kita menemukan suatu kepastian, akan tenang dan terbebas dari rasa sakit yang dirasakan yang disebabkan oleh belum adanya kepastian. Menjadi pribadi yang kuat dan tegar merupakan salah satu ciri manusia yang hebat. Dinamika kehidupan yang kadang diatas, kadang dibawah membuat manusia selalu dapat instropeksi diri. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak mempunyai masalah. Mulai yang terkecil, biasa sampai masalah yang mungkin sangat berat. Allah memberikan masalah antara manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing. Dan jangan khawatir karena Allah juga memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi manusia tersebut. Semoga Allah selalu melindungi kita dari penyakit hati, menjauhkan kita dari semua apa yang dilarangNYA,  selalu memberi kemudahan dalam setiap langkah kita, kesuksesan dalam mendidik generasi penerus bangsa, kebahagiaan dunia akherat dan selalu dijalanNYA. Amin 99x.





Monday, June 24, 2013

ASSALAMU’ALAIKUM

WELCOME...

Terima kasih sudah mampir di blog baru saya ini, biarpun sederhana tapi mungkin cukup berguna bagi saya dan anak didik saya. Di blog ini anda dapat memperoleh informasi yang berhubungan dengan pendidikan, artikel filsafat ilmu, link ke situs-situs berbasis matematika, games matematika, materi diklat Recsam 2012 dan aktivitas saya. Ganbate...
Ocha Oce... Silahkan anda melihat-lihat sendiri ya... 
Selamat Belajar
Salam Sukses Selalu...Bu Rochani.
Matur Nuwun.